Minggu, 14 November 2010

MASALAH CLAIM

Yang saya maksudkan disini adalah masalah claim untuk motor baru yang mengalami masalah karena kesalahan pabrik, bukan claim karena masalah pada motor setelah direpair atau diservice di bengkel. Kalau itu saya menyebutnya komplain, bukan claim walau artinya itu-itu juga.

Claim ada beberapa jenis, ada C0, C1, C2 dan C3. Saya ingin bicarakan C2 karena inilah yang biasa dikenal konsumen dan disebut sebagai claim saja. Claim untuk motor baru punya batasan waktu. 1 tahun untuk rangka dan kelistrikan, dan 3 tahun untuk mesin. Waktunya dihitung dari tanggal kita membeli motor tersebut, yang tercantum di buku service.

Sebagai konsumen, saya pernah punya pengalaman yang tidak enak mengenai claim ini. Dulu saya memakai Yamaha Scorpio Z dan bermasalah di bagian karburator. Bensin selalu menetes dari karburator. Saya bawa si Scorp ini ke bengkel Claim Yamaha. Di sana diservice ulang, dibongkar karburatornya lagi. Selesai saya bawa pulang. Selesai? Belum ternyata. Di rumah karburator menetes lagi. Saya bawa lagi ke bengkel tersebut. Kali ini saya perhatikan saat dikerjakan, ternyata karburator dibongkar lagi seperti yang dulu.
Saya sudah sebal karena menurut saya percuma saja kalau tidak diganti.

Untuk claim yang pertama karburator dibongkar okelah, mungkin ada kotoran di jarum pelampung atau di lubangnya. Tetapi untuk yang kedua seharusnya diganti, karena kan setelah dibongkar dan dibersihkan karbu masih menetes. Artinya bensin menetes bukan karena kotor tetapi jarum pelampung atau lubangnya sudah aus dan mesti diganti.

Kembali ke si Scorp ini yang sudah selesai dibongkar yang kedua kalinya. Saya bawa pulang si yayang. Sepanjang perjalanan ke rumah saya yang indah (caela) perasaan saya sudah berdebar-debar tak menentu. Maksudnya perasaan saya tidak enak begitu. Ini pasti bakalan bocor lagi kaya panci rombeng. Tetapi aneh, sampai di rumah ternyata si karbu tidak bocor. Kendati heran, saya terima keadaan ini dengan lumayan senang.

Ketika  malam tiba menjelang, sepanjang malam saya mencium bau bensin dari tubuh si yayang (bukan istri saya). Saya cari asal bau tersebut. Kurang asem! Ternyata karbunya tetap bocor tetapi si mekanik yang mengerjakan menipu saya dengan mengarahkan selang pembuangan bensin di karbu ke body motor bagian bawah sehingga tidak ada bensin yang menetes ke lantai.

Saya dongkol bukan main, tetapi ke mana saya harus mengadu? Tidak seperti Honda yang punya Costumer Care yang jelas tertulis di buku service, Yamaha tidak punya sehingga konsumen yang hatinya dongkol seperti saya tidak tahu harus mengadu kemana. Saya tulislah di koran permasalahan saya. Setelah itu barulah ada tanggapan dari bengkel Claim Yamaha yang lain. Di sini karbu dibongkar lagi, tetapi kali ini bagian jarum pelampung dan dudukannya diganti (kalau di Honda harus satu set dengan karbunya). Barulah permasalahan selesai.

Apa yang mau saya tekankan di sini adalah bahwa tidak selamanya bengkel atau mekanik bisa dipercaya one hundred percen, sekalipun itu bengkel resmi. Kalau konsumen mau kena tipu, tidak akan memandang tempat baik di bengkel resmi atau di bengkel abal-abal. Semua tergantung para personil di dalamnya, ada yang jujur, ada juga yang Gayus. Maka sobat harus pintar-pintar memilih mana yang jujur atau mana yang Gayus.

Kalau di Honda masalah claim lebih mudah. Kalau ada masalah di motor yang terjadi karena kesalahan pabrik, sobat tinggal membawanya ke bengkel claim terdekat. Daftarnya ada di buku service, yaitu nama bengkel yang ada tanda bintangnya.

Masalahnya sekarang tidak semua bengkel claim mau menerima claim. Lho kok? Ya betul, tidak semuanya mau menerima claim sobat. Tentu caranya tidak dengan frontal menolak, tetapi dengan alasan macam-macam. Biasanya dengan mengatakan kalau motor kita baik-baik saja. Terutama kalau claimnya di bagian dalam mesin yang besar resiko kerugiannya. Asal tahu saja, bengkel claim akan menanggung biaya claim yang ditolak oleh bagian claim di kantor pusat, walau kepada konsumen sudah dilakukan penggantian dengan yang baru.

Kalau terjadi demikian, sobat tinggal menelepon Costumer Care dan mengeluh sejadi-jadinya. Dijamin claim sobat akan dilayani dengan sangat baik. Sobat akan diarahkan ke bengkel Wahana yang terdekat dan dilayani sampai tuntas tas tas tas.

Terakhir saran saya, pakailah oli rekomendasi pabrik untuk motor yang masih dalam masa garansi. Jangan mengutak-atik atau menambahkan komponen lain pada kelistrikan, dan jangan menambahkan sesuatu pada bagian frame atau rangka, misalnya peninggi shockbreaker. Hal ini untuk menghilangkan alasan dari bengkel claim untuk menolak claim dari sobat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar