Jumat, 10 Juni 2011

KORUPTOR HARUSNYA DITEMBAK MATI!

Mengapa saya memasang judul begitu? Itu karena saya geram setelah membaca maupun menonton dagelan kelas tinggi yang sedang dipertontonkan elit-elit kelas kerbau saat ini. Koruptor bebas kabur ke luar negeri dengan alasan macam-macam, umumnya sakit dan untuk berobat. Suatu penghinaan sebenarnya terhadap dokter-dokter jenius di negara kita, seolah-olah mereka tak sanggup mengobati para koruptor yang hanya sakit sepele saja.

Masih ingat kepada Edi Tansil, buronan kelas kakap yang kabur ke luar negeri yang sampai sekarang tak bisa kita sentuh. Hal yang sama sekarang sedang terjadi pada Nunun Nurbaeti yang (katanya dia dan keluarganya yang sangat terhormat) sakit lupa ingatan, tetapi masih bisa jalan-jalan sampai ke Thailand. Juga sedang terjadi pada Nazaruddin yang katanya sedang tak ingin diganggu sehingga tidak mau hadir ketika dipanggil KPK.

Kalau saja tidak begitu banyak koruptor di negara kita yang sibuk sana sibuk sini melindungi mereka, mestinya mudah saja mereka ditangkap. Dan kalau saja tidak banyak hakim dan jaksa yang bisa disogok, mestinya mereka gampang saja diberi hukuman yang setimpal.

Tetapi jangan sampai setelah ditangkap dan dihukum, mereka jadi merepotkan seperti Malinda Dee yang gentong kebanggaannya infeksi lalu jadi butuh duit jatah pengobatan masyarakat miskin yang untuk makan saja susah. Sialan. Seharusnya dia dilepas saja ke jalanan setelah uangnya disita sampai isi dompetnya yang terakhir, daripada merepotkan. Biar saja dia minta tunjangan sana sini sama pejabat-pejabat yang dulu ditolong mencuci uangnya.

Seharusnya koruptor gak usah diadili. Buat saja gugus tugas yang dulu memburu dan menembak mati preman, tetapi sekarang memburu dan menembak mati koruptor. Karena koruptor itu merupakan kejahatan yang paling kejam. Kalau perampok, penipu dsb hanya mengincar orang yang punya duit doang, koruptor justru merampok duit orang-orang melarat. Orang-orang yang seharusnya menikmati duit pembangunan yang mereka korupsi.

Koruptor memang seharusnya ditembak mati.
Percayalah.