Rabu, 04 April 2012

MENANGANI MOTOR KORBAN BANJIR

Musim banjir telah tiba. Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dan tahun-tahun sebelumnya lagi, masih menjadi langganan banjir. Tidak peduli seberapa keras janji-janji kampanye para gubernur diteriakkan untuk menangani banjir, tidak peduli seberapa ahlinya para gubernur menguasai masalah Jakarta, tidak peduli seberapa tebal kumis yang melintang di bibir gubernur yang bikin cewek-cewek ABG histeris ,entah kagum apa sebel. Jakarta tetap saja banjir.

Selain manusia pengendaranya, motor juga bisa menjadi korban banjir. Saat hujan dan banjir, motor diajak menerobos genangan air yang kadang-kadang sampai setinggi pinggang. Kalau sudah begitu, motor jadi bermasalah, brebet,batuk-batuk dan akhirnya mogok.

Biasanya motor yang mogok setelah diajak menerobos banjir cukup dengan dikeringkan businya, lalu diselah beberapa kali, busi dipasang lagi, kemudian bisa hidup lagi seperti sediakala. Tetapi selepas itu jangan  buru-buru senang dulu. Motor harus diperiksa apakah bagian dalam mesin sudah terkontaminasi air atau tidak. Caranya yaitu dengan mengganti oli mesin sesegera mungkin. Lihat apakah oli mesin yang baru dikeluarkan berwarna keputih-putihan atau tidak. Kalau tidak, bagian dalam motor dapat dikatakan aman dari kontaminasi air. Tinggal mengecek karburator dan saringan udara, maka beres sudah. Motor sudah dapat dipakai seperti biasa.

Tetapi kalau dari oli mesin yang dikeluarkan tersebut ada warna keputih-putihan atau ada rona putihnya walau sedikit, artinya bagian dalam mesin sudah tercemar air dan harus dibersihkan. Semakin putih warna oli mesinnya, maka semakin besar cemaran air di dalam mesin. Hal ini memerlukan penanganan tersendiri. Bagian dalam mesin harus dibersihkan.

Membersihkan bagian dalam mesin itu tidak terlalu sulit. Caranya dengan mengganti oli mesin yang tercemar tadi dengan oli yang baru, lalu hidupkan motor sambil memainkan gas sedikit selama beberapa menit, dikira-kira saja. Lalu keluarkan oli mesinnya, lihat apakah oli mesin yang dikeluarkan tersebut masih ada warna keputih-putihan. Lalu ganti oli mesin dengan yang baru, dan ulangi proses tersebut. Pada saat menggenti oli mesinnya, lihat apakah masih ada rona keputihan pada oli mesin yang baru dikeluarkan. Begitu terus berulang-ulang sampai rona keputihan pada oli mesin hilang.

Setelah rona keputihan pada oli mesin hilang, terakhir ganti oli mesin dengan yang baru. Setelah itu copot knalpot dari mesin untuk memudahkan membuang air yang sudah terlanjur masuk ke dalam knalpot. Lalu bersihkan karburator dan saringan udara, ganti dengan yang baru kalau perlu.

Setelah itu motor sudah dapat dipakai seperti biasa. Tetapi untuk amannya motor sobat harus ganti oli mesin kembali kira-kira seminggu setelah dipakai. Saat itu lihatlah oli mesinnya apakah masih berona putih, kalau tidak berarti aman, bereslah sudah.

Semoga motor sobat sehat-sehat selalu, pengendaranya juga tentunya. Wassalam. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar